Kurikulum Waldorf adalah salah satu jenis kurikulum pendidikan yang berasal dari ide Rudolf Steiner, seorang filsuf, penulis, dan pendidik asal Austria. Kurikulum ini biasanya digunakan di sekolah-sekolah Waldorf, yaitu sekolah yang didirikan berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan Waldorf.
Kurikulum Waldorf menempatkan keseluruhan perkembangan anak sebagai fokus utama, bukan hanya peningkatan akademik semata. Pendidikan Waldorf mencoba mengembangkan keterampilan kognitif, artistik, dan sosial secara seimbang pada anak. Oleh karena itu, kurikulum ini memandang bahwa setiap individu unik dan memiliki potensi yang berbeda, sehingga pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing anak.
Kurikulum Waldorf mencakup berbagai subjek akademik seperti matematika, sains, sejarah, bahasa, dan seni. Namun, pendekatan dan metodenya berbeda dari pendekatan akademik biasa. Kurikulum ini menekankan pada kegiatan praktis, seperti kerajinan tangan, musik, dan seni visual, serta berbagai aktivitas yang membangkitkan kreativitas dan imajinasi anak.
Di sekolah Waldorf, pendidikan diorganisir dalam siklus tujuh tahun yang berfokus pada tahap perkembangan anak. Setiap siklus tujuh tahun diawali dengan belajar melalui pengalaman sensorik, kemudian bergerak menuju pembelajaran lebih intelektual dan kognitif, dan akhirnya ke tahap refleksi dan pengembangan spiritual.
Pribadi Kindergarten mengkombinasikan kurikulum Waldorf dan Montessori. Sekolah ini berfokus pada pengembangan anak secara holistik, dengan memperhatikan aspek fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak.
Dalam kurikulum Waldorf, Pribadi Kindergarten menekankan pada pengembangan kreativitas dan imajinasi anak melalui aktivitas seni, musik, dan gerakan tubuh. Anak-anak di sekolah ini juga dilibatkan dalam aktivitas praktis seperti kerajinan tangan, berkebun dan sebagainya.
Sementara itu, dalam kurikulum Montessori, Pribadi Kindergarten menekankan pada pendekatan belajar yang lebih mandiri dan menghargai keunikan setiap individu anak. Anak-anak diberi kebebasan untuk memilih aktivitas dan materi yang ingin dipelajari, dengan bimbingan guru sebagai pengarah.
Dalam kombinasi kedua kurikulum ini, Pribadi Kindergarten menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan anak untuk mengembangkan keterampilan akademik, sosial, dan kreativitasnya secara seimbang. Diharapkan anak-anak yang lulus dari sekolah ini akan memiliki kesiapan yang baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.