Pribadi bilingual boarding school Depok merupakan sekolah swasta di depok yang terkenal dengan berbagai prestasinya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Tak jarang pula, siswa-siswi pribadi depok diterima di berbagai perguruan tinggi secara mudah baik perguruan tinggi negeri yang ada di dalam negeri maupun perguruan tinggi ternama yang berada di luar negeri, seperti NUS, NTU, dll. Pribadi depok memusatkan prestasi secara akademik, tepatnya dalam bidang olimpiade. Siswa-siswi di sekolah ini diasah kemampuannya dalam menjawab soal-soal menantang di berbagai bidang olimpiade yang diadakan kementrian pendidikan republik Indonesia. Sekolah ini mengadakan berbagai pelatihan olimpiade untuk siswa, mulai dari pelatihan secara mingguan, bulanan, dan juga pelatihan secara 3 minggu berturut-turut atau yang dikenal dengan istilah olimp camp. Saat olimp camp, siswa-siswi pribadi depok dikumpulkan dengan siswa-siswi dari berbagai sekolah untuk mengikuti pelatihan secara terpusat yang biasanya pengajarnya didatangkan dari alumni medal olimpiade tingkat internasional.
Bahkan, jauh hari sebelum diadakan kompetisi sains ini (olimpiade) siswa-siswi pribadi depok diminta untuk melakukan belajar mandiri setiap harinya atau yang dikenal dengan istilah self-study. Hasilnya pun tidak tanggung-tanggung, baru-baru ini siswa pribadi depok dalam 1 bulan berturut-turut mendapatkan prestasi medali emas di tingkat internasional, baik dari siswa SMP maupun SMA Pribadi depok. Diantara anak-anak tersebut adalah Naufal adityo (Kelas 10) dan Muhammad Suryadeva yang berhasil menjuarai lomba olimpiade matematika tingkat internasional (WMI atau World mathematics ). Selain prestasi tersebut, kedua siswa pribadi tersebut seminggu kemudian berhasil menjuarai TRY-OUT TINGKAT NASIONAL yang diadakan oleh lembaga pelatihan olimpiade POSI, tak main-main Naufal adityo langsung mendapatkan peringkat pertama dalam ajang lomba tersebut, padahal lomba tersebut diadakan se-Indonesia.
Prestasi pun menyusul dari Muhammad Suryadeva, siswa kelas 9 SMP ini sudah menunjukkan kemampuannya untuk bersaing dengan siswa-siswi SMA. Hal ini dibuktikan dengan prestasi Surya yang luar biasa dalam berbagai ajang kompetisi matematik, seperti WMI, KSN, TRY-OUT lembaga olimpiade di Indonesia, dan berbagai kompetisi lainnya. Tak lama kemudian, prestasi kembali hadir dari siswa-siswa pribadi Depok, bahkan coordinator olimpiade depok tak menyangka 3 tim lomba cerdas cermat pribadi depok berhasil maju ke babak final dalam ajang lomba cerdas cermat secara nasional yang diadakan oleh rumah belajar kementrian pendidikan Indonesia. Pribadi depok mengirim 4 tim untuk lomba LCC tersebut, mereka adalah siswa-siswa dari kelas 10 dan kelas 11 yaitu, Dzaky Rakan Syach, Dhiyaulhaq Danish Prakoso, Winwin Titian Anggasani, Afeef Radithya Rashid, Haikal Asfa Audri, Adin pilarku nasution, Alden Izza prasetyo, Hanif Imran Caesarian, Naufal Adityo, Muhammad Irfan Firman Firmansyah, Adli artadya naufal, dan Fadli irfan dananta. Ke-dua belas siswa tersebut berhasil membawa harum nama pribadi depok dengan mendapatkan harapan-2 dan harapan-3 dalam lomba LCC tersebut. Siswa lainnya dari pribadi Depok yang sering berhasil membawa nama harum pribadi Depok adalah Muhammad Irfan Firmansyah. Bayangkan saja, pada masa pelaksanaan online class saat pandemi ini, Irfan berhasil menjuarai berbagai ajang lomba, beberapa diantaranya adalah menjuarai
(peringkat 1) KSN untuk kota Depok dan menjuarai TRY-OUT (peringkat 1) olimpiade tingkat provinsi yang diadakan lembaga pelatihan olimpiade POSI. Dalam bidang lain, seperti kimia, siswa pribadi Depok telah berhasil mendapatkan penghargaan “HONOURABLE MENTION” dalam ajang olimpiade internasional bidang kimia , yaitu Chemico yang diadakan oleh panitia pusat di negeri tetangga yaitu Singapura.
Berbagai prestasi yang telah ditorehkan, tentunya tidak terlepas dari doa dan dukungan dari Bapak/Ibu guru dan kerja sama yang baik antar guru dengan orang tua siswa. Namun demikian, siswa-siswa pribadi depok belum puas dengan hasil-hasil tersebut, karena mereka masih merasa belum ada apa-apanya disbanding yang lain, mereka masih sangat haus akan prestasi, terlebih lagi mereka telah menargetkan dalam diri mereka bahwa mereka harus bisa menembus perguruan tinggi negeri yang mereka inginkan bahkan perguruan tinggi ternama di dunia, untuk menggapai cita-cita yang mereka miliki. Pesan yang selalu ditanamkan oleh guru-guru pribadi untuk mereka adalah “tetaplah rendah hati, seiring dengan bertambahnya ilmu yang mereka punya”.